Senin, 16 Agustus 2010

Sajak Penghabisan

 
Malam merangkak dari kejauhan
melempar sauh membelah keheningan
Pucuk-pucuk malam merunduk
Terasa hempasan hari yang menyengat bulu kuduk

Hidup hanyalah menghitung jemari
Meraba setiap harapan yang terbaca
Menanti saat-saat untuk mati
Kafan terbentang di depan
Terbungkus badan oleh dosa dan iman
Menulis namaku di nisan
dan menancapkan di atas kuburan..

Malam merangkak dari kejauhan
Melempar sauh membelah keheningan
Hidup adalah perjalanan malam,
dimana kita membutuhkan iman
yang melekat di sumsum dan tulang..

Inikah yang disebut dengan kehidupan?
anak-anak kelaparan,
ibu mereka naik sedan..
mereka bilang negeri ini kaya,
tapip balita memakan bangkai dimana-mana..
mereka bilang negeri ini subur
tapi anak gadis berebut kursi
berjejal seperti belatung yang tak berisi..

Tuhan,
aku lelah berjalan
aku letih mencari kebenaran..
Aku ingin segera mati,
karena hidup tak lagi memberi..

Malam merangkak dari kejauhan
menebar dingin, membekukan tulang
Hidup adalah berjalan seorang diri,
Menanti saat yang tepat untuk mati...

(Intan Permata/16-08-10)

Sabtu, 14 Agustus 2010

Cerita dari Suatu Masa





















Cerita dari suatu masa,
ketika tangis, canda dan tawa,
berbaur menjadi harmoni cinta yang mempesona..
Ada aku, ada mereka..
Ada kehangatan dalam setiap peristiwa..

Seperti pohon tua, bersanding bunga
Aku berdiri tegak, diantara senyuman mereka..
Aku ingin merengkuh angan,
melepas semua kepenatan..
Menatap mata mereka,
dengan penuh harapan..
Aku ingin memutar masa
Mendengar celoteh manja,
Dari mulut mereka..


Cerita dari suatu masa,
ketika persahabatan dihiasi berjuta cinta..
Ada aku, ada mereka,
ada kehangatan dalam setiap peristiwa...

(Intan Pemata,14-08-10)

 

Minggu, 08 Agustus 2010

Rain

Hujan di tengah lamunan malam,

Ketika aku sedang berdiri sendiri

Dalam pelukan kelam..

Hujan ini mengingatkanku pada sesuatu,

Pada api kecil yang bermain di atas lilin..

Pada angin yang menari bersama topan,

Dan pada hati kecilku ,

yang sedang bercengkrama dengan malam,

Hujan di tengah lamunan malam,

Ketika aku sedang termenung disini

Memandang kosong ke arah tetesan hujan..

Hujan ini mengingatkanku pada suara-suara malam..

Ketika ranting-ranting pohon bergoyang,

Ketika hewan malam berkeliaran

Dan ketika hujan bersenandung ditengah malam..

Hujan di tengah lamunan malam,

Ketika aku sedang menulis sajak yang temaram,

Ketika aku sedang menangis dalam kesenyapan

Dan ketika aku kembali memandang hujan…

(Intan Permata/28-10-09)
little girl


























Sendiri di tengah tetesan air hujan..

Ketika aku merasakan luka,

Hujan menambah nyala di tiap sakitnya..

Ketika aku merasa bahagia,

Hujan akan menambahkan kehangatan di tiap senyumnya…

Kesejukan, kesunyian, kedamaian,

Aku mampu mersakannya..

Sama ketika aku mendengar simfoni merdu mengalun pelan di telinga…

Sendiri di tengah tetesan hujan…

Aku masih berdiri disini..

memandang keluara jendela..

Angin dingin berhembus lirih..

Detik demi detikpun enggan berlalu,

apa yang tengah mencegahku?

Hujan ini membuat malam semakin temaram,

bagai langit di bibir malam,

berpayung dedaunan..

berderai-derai bagai langkah kaki melintasi bumi,

Aku bergidik ngeri,,

dan langsung bangkit dari tempatku bersembunyi…

Sendiri dibawah tetesan hujan…

berharap agar engkau tak meninggalkanku sendiri…

agar aku tak mati beku di tengah hujan ini…

Ah…

Ingin kutepis masa lalu..

Namun tanganku tak kuasa untuk merobeknya…

Sendiri di bawah tetesan air hujan ..

alunannya membuatku terjaga dari lamunan,,

Tanpa suara,

mengalun melewati darahku..

dan tiba-tiba merasuki otakku…

Meninggalkan kebekuan di dindingnya..

Lalu pergi begitu saja.

(Intan Permata)

Mrs.Lemon Tea: This is My Night

Mrs.Lemon Tea: This is My Night: "Malam menyahut dari jauh… terdengar kepakan sayap kelelawar yang hendak pergi dari sarangnya… sesekali kulihat bintang yang redup.. Caha..."

This is My Night


Malam menyahut dari jauh…

terdengar kepakan sayap kelelawar yang hendak pergi dari sarangnya…

sesekali kulihat bintang yang redup..

Cahayanya memancarkan kesepian yang mendalam..

Disana ada ribuan bintang..

Apakah itu masih kurang?

Bulan perlahan muncul…

Cahayanya tipis..

Terbalut kabut dengan sapuan rona perak yang manis…

Ah…

Sang dewi malam rupanya telah tiba…

Lalu sang bulan tersenyum…

Tiba-tiba jangkrik terbangun,,,

Lalu ikut nimbrung,

Kapan datang?

Tanyanya pada bulan…

Saat kau sedang tidur..

Jawab bulan dengan seringai yang menghangatkan…

Malam menyahut dari jauh…

Apakah aku boleh bertanya?

Ya…

Tentu saja..

Malam mendekat,

Apakah arti bintang bagi kalian?

Jangkrik diam, bulan temaram…

Malam tersenyum…

Senyuman yang mengerikan..

Aku rasa bintang hanya penghias kehadiranku saja..

Lanjut malam…

Bintang tetap diam..

Cahayanya semakin padam…

Bulan menyela..

Bintang adalah hidupku…

Bukan…

Dia bukan hidupmu…

Akulah hidupmu,

paksa malam…

Jangkrik diam, semua diam…

Malam menyahut dari kejauhan…

terdengar kepakan sayap kelelawar yang hendak pulang ke sarangnya…

sesekali kulihat bintang yang redup..

Cahayanya memancarkan kesepian yang mendalam..

Disana ada ribuan bintang..

Tentu saja itu tidak kurang…

Karena bintang hanya akan menjadi penghias malam…
 

Aku duduk di tengah gumpalan awan…
Kulihat burung-burung terbang mengitarinya…
dari sini aku melihat rumahku…
dimana aku menghabiskan waktuku bersama mendung…
dari sini kulihat jalan raya….
dimana barisan mesin-mesin tua, berjalan tanpa lelahnya…
lalui aku melihat ke atas…
dari sini kulihat awan-awan lainnya…
mereka tersenyum padaku..
lalu menawarkan sedikit cahaya padaku…
aku tertawa, medengar suaranya…
mereka selalu membuatku bahagia…

Aku duduk di tengah gumpalan awan…
tak tahu mengapa aku menjadi nyaman…
kulihat burung-burung mengitarinya…
bersiul pelan, dan mendamaikan…
Dari sini kulihat diriku…
yang tengah tertawa lepas,,
bersama kumpulan awan…